Opini Singkat.
UN, apa yang kamu pikirkan tentang gergasi penjaga pintu keluar sekolah ini (dulu). UN dulu adalah sebagai penentu kelulusan siswa, namun sekarang telah dialihkan menjadi pemetaan saja. Ya, ini mungkin sedikit memberi kelegaan bagi para siswa.
EFEKTIFKAH UN ?
Menilik dari realita yang ada, UN sangat banyak kelemahan, kecurangan (yang biasa dimulai dari pucuk sampai ke akar), kebocoran soal (belum pake cat anti bocor), dll (sang penyelamat). Hal ini memang tidak bisa dihindarkan, mental takut tak lulus dari siswa kadang menjadi pemicu kecurangan, "Daripada belajar mending beli jawaban", mental yang terlalu jongkok untuk seorang anak bangsa. Terkadang juga, cerita horor tentang UN selalu di ceritakan ditengah jam pelajaran juga menjadi penambah rasa takut yang mujarab, bukannya menenangkan murid, malah buat hilang semangat murid menghadapi UN. UN selalu diidentikan dengan hal yang berbau mistik,pesugihan, perdukunan... RALAT.. UN selalu diidentikan dengan hal yang menakutkan bagi siswa, dan yang paling populer adalah.
GURU : INGAT YAH ANAK-ANAK, KALO BULETIN LEMBAR JAWABAN
HARUS HITAM,BERSIH, DAN JANGAN ROBEK. KALO SAMPE
KOTOR ATAU ROBEK, KALIAN TIDAK LULUS!
MURID : *STROKE BERJAMAAH*
dan saya yakin hal ini juga menakutkan untuk kawan-kawan.
UN MENGUJI KEMAMPUAN SISWA, BENARKAH ?
Untuk hal ini, saya punya pandangan sendiri. UN dikatakan National Examination (bhs.Inggris), menurut saya lebih tepatnya NATIONAL CHEATING SKILL EXAMINATION. wkwkwkwk, coba kawan lihat, seberapa jujur kah peserta UN untuk mengikuti UN. Dan cenderung mereka lebih berpikir untuk mencari cara baru untuk meloloskan kertas haram dalam ruang UN, daripada berpikir untuk cara mudah memahami materi. Sulit memang, inilah kata pak Jokowi "Perlunya Revolusi Mental". Dan perlu juga "Revolusi Evaluasi" wkwkwk.
Menurut saya, dari hal itu dapat disimpulkan bahwa UN suatu sistem evaluasi yang memang perlu untuk di evaluasi. Namun, dengan UN yang sekarang hanya sebatas pemetaan, menurut saya itu langkah awal baik untuk pendidikan Indonesia. Sekian.