"Lah, tadi aku mau ambil apa yah ? ah yaudah lah balik aja".Pernah kah sobat merasakan hal seperti ilustrasi diatas yang tiba-tiba lupa mau ngapain dalam suatu ruangan, tiba-tiba otak stuck lupa mau buat apa, itu hal yang paling menjekelkan. Hal ini sering terjadi pada saya, terutama pada saat saya sedang memikirkan hal diluar yang saya cari, misalnya saya lagi pengen ambil kunci motor tapi yang saya pikirkan bukanlah tentang kunci motor, tetapi tentang hal lain, alhasil saya pun lupa mau ngapain. Damn kampret.
Oke, sekian lama dan sekian sering saya mengalami, akhirnya saya tahu kondisi seperti itu ada namanya, disini saya berpikir bahwa bukan hanya saya yang ngalamin hal itu. Menurut beberapa sumber, kondisi sering lupa saat berada dalam suatu ruangan tersebut dikenal dengan "Event Boundary". Menurut brainpages.org
Our brains compartmentalize events and tie them to the environment, or room, in which they occurred. By moving from one room to the next, the brain effectively creates a file containing all the information about the first room, and what you did there, and tucks it away. It then starts to focus on the second room. Thus, remembering what you intended to do upon leaving the first room is a lot harder than if you had simply crossed from one side of the room to the other.Yang dalam bahasa Indonesianya
Otak kita akan mengelompokkan suatu peristiwa dan mengikatnya ke lingkungan, atau ruangan, di mana mereka terjadi. Dengan berpindah dari satu ruangan ke ruangan berikutnya, otak secara efektif membuat file yang berisi semua informasi tentang ruang pertama, dan apa yang Anda lakukan di sana, dan melipatnya (baca:bungkus kenangan ruang pertama). Kemudian mulai fokus pada ruang kedua. Dengan demikian, mengingat apa yang ingin Anda lakukan setelah meninggalkan ruangan pertama jauh lebih sulit daripada jika Anda baru saja menyeberang dari satu sisi ruangan ke sisi yang lain.Intinya, otak kita harus membuat fokus baru pada ruangan yang kedua setelah kita meninggalkan ruangan pertama. Kalau kata remaja sekarang, otak kita susah move on walaupun ada yang baru (lah otak juga bisa move on).
Untuk meneliti peristiwa ini, seorang yang bernama Radvansky membuat satu eksperimen, ia menyiapkan 3 ruangan di labnya untuk dilewati para peserta, ia lalu memberi tahu apa yang harus mereka lakukan di setiap ruangan. Hasilnya setiap kali peserta melewati pintu dan memasuki ruangan selanjutnya, peserta tidak bisa mengingat apa yang harus dilakukan di ruangan tersebut. Hal ini membuktikan, melewati pintu pada suatu ruangan yang baru membuat orang lupa apa yang harus mereka lakukan disana.
Akankah dengan cuma melewati pintu para jones itu akan mudah move on ? hmmmm.
Sekian artikel saya, terima kasih.